Thursday, March 15, 2012

FUN photo shoot

Kira-kira seminggu sebelum hari photo shoot, gue bersama temen sekolah bermaksud menjalani hunting foto. Temen gue, Lidia, memutuskan untuk pake tema Valentine's Day. Tentu aja, aura-aura-nya bakalan ngejalanin sesi foto yang bernuansa romantis atau sweet. Sedangkan gue ngga punya outfit bernuansa sweet atau serba pink yang merupakan ciri khas Valentine's Day. Gue coba untuk cari baju-baju lain yang kira-kira cocok sama gue dan tentunya mikirin faktor kenyamanan juga. 


Karena tema Valentine's Day gue yakin ngga akan cocok sama gue, gue memutuskan untuk mengambil tema fashion. Pengetahuan gue tentang fashion bisa dibilang dangkal. Fashion cuma menjadi sesuatu yang menarik bagi gue, tapi ngga (atau belum) sanggup untuk gue ikutin sepenuhnya.


Dibantu sama temen sekelas gue juga, namanya Lisa, yang notabene adalah freelance model yang udah sering kesana-kemari terima job, gue dan Lidia tertolong masalah make up.Bareng temen baik Lisa, Agnes, kami bertiga menjalani sesi foto di mana fotografernya adalah *lagi-lagi* temen sekelas kita juga, Joe


Spot yang kita pakai adalah Eco-Park Ancol.
Pada awalnya, kami diminta untuk melakukan prosedur sesuai peraturan yang berlaku untuk foto sesi. Biaya yang perlu dikeluarin kira-kira Rp 500.000,- sampe Rp 1.000.000,-. Tentu aja kami ngga mau membayar sebanyak itu, lebih tepatnya memang tujuannya gratis. Kami didatangi petugas setempat sebanyak 3x. Mereka pikir bakalan bersifat komersial dan sebagainya. Setelah bicara-bicara, dan bilang kalo temen-temen kita sebelumnya adain photo session di sana ngga pernah dimintain bayaran, akhirnya petugas memutuskan untuk kasih kami foto disana dengan catatan kami harus memindahkan perlengkapan foto, outfit, make up dan sebagainya ke dalam ruang Security biar ngga kelihatan sedang ada photo session.


Setelah foto-foto di Eco-Park, kami pindah spot menuju Le Bridge, Ancol.
Gue sangat sebel dengan foto-foto gue di Le Bridge. 
Pertama, udah pasti di sana 'bocor'. Bener aja, baru menginjakkan kaki di parkiran, kami udah jadi pusat perhatian orang-orang. Kedua, angin pantai kan kenceng banget, otomatis rambut jadi berantakan dan I hate it so damn much... Dengan mau-mau ngga-ngga akhirnya tetep foto-foto juga. 


Here are the photos.....
1. At Eco-Park









2. At Le Bridge



Lidia, Me, Agnes




Friday, January 13, 2012

forgotten dreams

dari awal masuk kelas 12 ini, yang selalu ada di benak gw adalah 'kerja atau kuliah' dan 'sukses atau ngga'..
gw pengen menikmati hidup dengan kerja di sebuah perusahaan atau instansi biasa dengan pekerjaan yang ringan-ringan aja, dapet gaji lumayan, done.
tapi gw merasa ngga puas. karena pengen mencapai target gw yaitu memanfaatkan pendidikan SMK jurusan Usaha Perjalanan Wisata, jabatan yang gw impikan adalah Tour Leader, atau Branch Manager di kantor cabang. gw selalu berputar-putar di sana, di pekerjaan atau dunia kuliah yang berhubungan dengan pariwisata.
memang, setelah ikut beberapa tes, terbukti gw memang bakat di bidang pariwisata, tapi ada 1 hal yang selalu ngikut di hasil tes, yang selalu gw lupakan atau ngga gw anggep ada.


yup, SENI.
setiap kali gw liat di majalah-majalah, berdasarkan tes-tes kecil yang gw ikutin, tes IQ, tes minat bakat sampai ramalan zodiak pun, pasti tertulis kalau gw punya bakat seni atau berpotensi besar di dunia entertainment.


gw selalu menganggap hal itu angin lalu. 
contoh, gw tau gw hobi nyanyi, tapi gw menganggap itu sesuatu yang ngga perlu dipikirkan untuk dijadikan karrier atau media gw menghasilkan uang.
lalu, acting. dari sd gw berangan-angan untuk masuk atau ikut kelas teater. entah lah, gw selalu seneng ngikutin acting orang, baik yang gw liat di drama secara langsung maupun di film-film. tapi lagi-lagi gw anggep itu cuma keinginan si hati kecil semata.


dan yah, sekarang. gw merasa gw bener-bener udah menyia-nyiakan talenta yang Tuhan udah kasih ke gw.
di sela kesibukan belajar untuk ujian akhir dan di sela kegalauan gw apakah gw 'kerja atau kuliah' dan 'sukses apa ngga', si hati kecil dalam diri gw sepertinya bakal meledak protes.


pengen rasanya mengembangkan 2 bakat gw itu. yang bikin gw penasaran akhir-akhir ini adalah apakah gw memang bisa masuk ke seni peran?
bohong kalau di otak gw ngga pernah terbesit pikiran untuk casting. sungguh gw pengen. tapi rasanya negara tercinta gw ini statically dan mostly meninggikan seni perannya di sinetron.
gw pengen banget kayak di Jepang, artis-artis sana banyak yang masuk dunia peran dari kecil, sampe akhirnya mereka sukses karena kerja keras mereka. banyak juga yang memulai dunia entertain mereka khususnya seni peran itu di klub teater, setelah itu panggilan mulai banyak untuk serial drama atau layar lebar.
sama juga kayak hollywood (ya jangan ditanya), mereka mulai bisa dari dunia modelling, iklan, dsb. 
istilahnya, peluang mereka untuk berkembang itu besar dan cepat.


sedangkan yang gw liat di negara ini, sekalinya ngetop di jejaring sosial, ngetop juga di dunia entertain, wtf. 
keliatan jelas perbandingannya sama agnes monica atau nia ramadhani yg dari kecil kerja keras kerja di dunia entertain untuk nghibur orang-orang.


pandangan masyarakat akan artis juga udah miring. artis itu seniman, tapi semakin ke sini artis cuma dianggap sekumpulan orang-orang yang mengambil jalur dunia entertain untuk menyandang kepopuleran dan membuang-buang waktunya untuk menipu atau membodohi masyarakat dengan bualan-bualan dan tayangan ngga berbobotnya. 
naas.


apa gw bisa menyalurkan bakat gw itu?
apa udah terlambat bagi gw untuk mengasah bakat gw?
apa bakat ini harus gw simpan dan gw nikmati sendiri seumur hidup gw?

work hard pray hard.




---end of note---

Friday, January 6, 2012

New Year, New Life

Tahun baru, semangat baru, hidup baru, berkat baru. Thanks God masih bisa merasakan tahun baru dan melewati masa-masa senang dan sedih di tahun 2011 silam. Liburan akhir tahun 2011 kemarin ini seminggu gw habiskan hanya dengan nonton dorama online atau dorama yg gw download. Lalu tanggal 28 Desember malam, gw, marsela, ocha, epen, anton, kevin n stephanus beserta seorang sopir dari Jakarta berangkat menuju Jogjakarta pake mobil. Hmm... terakhir ke Jogja itu saat Jawa-Bali Overland kelas 10. 

Perjalanan yang melelahkan itu menghabiskan waktu 20jam, dari target cuma 16-18jam. Rombongan langsung ke KFC terdekat untuk makan (ngemil sebenarnya). Uang terbuang sia-sia karena makanan yg dimakan mana mahal, ngga mengenyangkan pula. Di Jogja kami ditemenin kerabat papanya kevin, namanya Om Bege. Setelah makan, kami dibawa ke tempat menginap. Kami ngga menginap di penginapan mewah atau bahkan sewa penginapan murah. Dengan modal nol untuk penginapan, kami stay di bekas kantor kerabat papanya kevin or siapalah itu. Yang jelas, tidur lesehan pake tiker busa yang tipis. Wuih, udah satu badan sakit, ditambah 'paduan suara' kevin tiap malem, 'pules' bener tidur gw di sana. Ha-ha. Yah, namanya juga numpang n modal kecil. Jadi kangen nginep di Quality Hotel Jogja atau Sheraton Jogja yang nyaman banget itu.

Makanan jogja asli murah-murah. Ngga salah deh kalo wisata kuliner di sana. Mulai dari nasi kucing yang porsinya memang kyk untuk kucing, sampe nasi porsi sedang + ayam paha empuk + tahu goreng besar + teh yang enak cuma 11.500 rupiah

Di sana kita juga pergi ngunjungin Museum Ullen Sentalu, Gunung Merapi, Pantai Kukub, n Pantai Parangtritis. 
jalan sepanjang gunung merapi

rumah makan Raminten

pantai Kukub

Ngga lupa juga beli oleh-oleh khas Jogja yaitu bakpia. Ke Jogja tapi ngga ngunjungin Malioboro, belum nampol rasanya. Kami belanja di Malioboro sekitar 3 jam di malam hari kemudian kembali ke tempat menginap. Malam tahun baru kami membakar jagung dan pisang, meski terlalu cepat 2 jam, kami menikmati jagung dan pisang bakar yang ala kadarnya itu. Esoknya, tanggal 1 Januari kami pulang ke Jakarta pk. 11.00 WIB. Perjalanan pulang menghabiskan waktu 16 jam. Liburan ala kadarnya yang cukup menyenangkan.

Ngomong-ngomong soal tahun baru, gw udah kelas 3 semester akhir sekarang. Artinya, gw udah harus tau kemana langkah selanjutnya. Kuliah atau kerja. Sungguh pilihan ini berat banget. Gw sangat mau kerja, karena hasrat gw ke sana. Tapi, makin ke sininya, gw jadi pengen kuliah dulu. Kalo kerja, gw bakal bertujuan ke Dwidaya, tempat gw pkl kemarin. Kalo kuliah, gw pengen masuk Universitas Sahid, hanya aja masih bingung mau ambil UPW lagi atau perhotelan. Alhasil, gw cuma bisa berdoa n menjalani aja sebaik-baiknya. Gw harap pilihan terakhir gw nanti ngga salah :)

YOOSHH!!
dalam kurun waktu 10 tahun lagi, gw udah harus sukses dalam berkarrier. Setelah itu, baru mikirin jodoh :D
semoga lancar #amin



---end of note---